Minggu, 28 April 2019

Menyikapi hoax media sosial


KHUTBAH KE-1
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيد المرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهم صل وسلم وبارك مجد وكرم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد. فيا عباد الله أصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون، قال الله تعالى: يأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. وقال النبي صلى الله عليه وسلم: اتق الله حيثما كنت وأتبع السيئة الحسنة وخالق الناس بخلق حسن.
 وقال تعالى أيضا: يأيها الذينءامنوا اتقوا الله وكونوا مع الصادقين.
            Para hadirin sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT, yang pertama-tama marilah kita panjatkan puja puji serta syukur kita terhadap Allah SWT,  yang sampai detik ini pula kita masih dapat berkumpul di masjid mulia ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada kanjeng nabi SAW, semoga kita semua mendapatkan syafa’atul uzma di hari kelak nanti. Tak lupa pula khatib selalu mengingatkan para hadirin khususnya diri khatib pribadi untuk selalu meningkatkan kualitas takwa, karena dengan ketakwaan inilah hidup di era milenial ini akan terselamatkan dari setiap fitnah dan cobaan yang semakin hari semakin pesat.
            Para hadirin sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah SWT, jikalau kita melirik kepada situasi dan kondisi di era milenial ini, maka sangat ironis sekali dengan apa yang diinginkan oleh baginda Rasul SAW, fakta dan realita telah membuktikan bahwasanya hampir tiap harinya terdapat situs-situs berita hoax di media sosial, bahkan tidak jarang pula banyak orang yang mempercayainya dan membenarkanya, hal ini semua diakibatkan oleh dua faktor, yaitu :
1.      Budaya berbohong telah merajalela di mana-mana, yang mana eksistensi kebohongan sudah tidak menjadi kramat lagi.
2.      Tidak ketelitian para pengguna media sosial dalam mengkonsumsi situs-situs berita.

Bahkan tidak disampai itu saja, budaya korupsi pun sudah menjadi sarang terbesar di Indonesia, para koruptor makin hari makin merajalela, bukanya semakin hari semakin berkurang akan tetapi, semakin hari semakin meningkat. Hal ini semua menunjukkan akan kebodohan mereka, yaitu tidak mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi.
Padahal baginda rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya untuk bersikap bijaksana, berani berkata jujur dan pantang berkata bohong, padahal jika kita pikirkan kembali bahwasanya berkata jujur itu lebih nyaman walaupun awal untuk mengatakanya itu berat atau pahit, tapi setelah itu akan nyaman dan lega untuk saat itu juga dan jangka waktu kedepannya, beda dengan halnya bohong, kebohongan bisa diibaratkan seperti zat yang terus menghantui kita sampai kita ini terjebak atau tertangkap basah olehnya, maka artinya apa? .... Artinya ialah kebohongan seperti apapun itu pasti akan terungkap, meskipun secara logika tak akan terungkap, sepandai pandainya tupai melopat pasti akan jatuh.
Suatu ketika rasul pernah bersabda :
إن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة وإن الرجل ليصدق حتى يكتب عند الله صديقا وإن الكذب يهدي إلى الفجور وإن الفجرر يهدي  إلى النار وإن الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا.متفق عليه.
Sesungguhnya kejujuran mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan kepada surga, dan sesungguhnya seseorang jika ia benar-benar jujur, maka Allah SWT akan mencatatnya sebagai orang yang jujur.
Sesungguhnya keburukan mengantarkan kepada kemaksiatan dan kemaksiatan mengantarkan kepada api neraka, dan sesungguhnya seseorang jika ia benar-benar berbohong, maka Allah SWT akan mencatatnya sebagai pembohong.
Dari subtansi hadis ini sudah jelas bahwasanya perbuatan baik itu terlahir dari sebuah kejujuran, yang mana hal ini salah satu yang dapat memasukkan kita ke surga, tapi sebaliknya, kemaksiatan terlahir dari sebuah kedustaan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam api neraka, maka ada ungkapan seperti ini:
رأس الذنب الكذب
Pusatnya dosa itu berasal dari kedustaan, lantas artinya apa, jika seseorang tidak ingin menggeluti dosa-dosa yang banyak, maka jangan sekali-kali berbohong, katakan apa adanya saja, toh itu juga nanti membuat kita nyaman sendiri.
قل الحق ولو كان مرا
Katakanlah yang sebenarnya meskipun itu pahit
Maka apa solusinya bagi generasi milenial ini, agar tidak terjerumus kedalam fitnah akhir zaman yang sangat ekstrem tapi menipu?....  generasi milenial ini harus bisa terselamatkan dari pada fitnah-fitnah akhir zaman ini, dengan melakukan beberapa cara berikut ini:
1.      Membudayakan kebijaksanaan dalam keseharian hidup kita yaitu, berani berkata jujur dan pantang berkata dusta.
2.      Memperhatikan dengan sangat eksistensi kejujuran dan kebohongan serta dampak setelah melakukannya.
3.      Mengingat reward akan kejujuran dan funish akan kebohongan.

أقول قولي هذا ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.بسم الله الرحمن الرحيم  والعصر إن اللإنسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
KHUTBAH KE-2
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيد المرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين، اللهم صل وسلم وبارك مجد وكرم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد. فيا عباد الله أصيكم وإياي بتقوى الله، قال الله تعالى: يأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. وقال النبي صلى الله عليه وسلم: اتق الله حيثما كنت وأتبع السيئة الحسنة وخالق الناس بخلق حسن.
إن الله وملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.اللهم صل وسلم على سيدنا محمد. اللهم  اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات اللهم اجعل هذه البلدة بلدة طيبة ورب غفور، اللهم انصرنا والمسلمين اللهم إنا نعوذ بك من عذاب القبر ومن عذاب النار ومن شر فتنة المسيح الدجال يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك وطاعتك آمين آمين يارب العالمين.
عباد آلله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتآئ ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون.أقيم الصلاة


0 komentar:

Posting Komentar