Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Mei 2019

Biaya Peluang




A.     Pendahuluan

Biaya peluang merupakan biaya yang muncul secara implisit, karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan lain. Biaya peluang muncul dari kegiaatan lain yang tidak bisa dilakukan.

B.     Definisi Biaya Peluang

Biaya peluang atau biaya kesempatan (Opportunity Cost) adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih  suatu kegiatan. Biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan.

Menurut pakar ekonomi mengungkapkan biaya peluang (opportunity cost) adalah manfaat yang di korbankan pada saat memilih satu diantara beberapa alternative kesempatan untuk memperoleh benefit yang dikorbankan pada saat memilih satu diantara beberapa alternative kesempatan untuk memperoleh benefit laba atau keuntungan.

Menurut para ahli, Terdapat definisi biaya peluang yang dikemukakan para ahli selain pengertian biaya peluang secara umum, diantaranya :
  • Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus
Definisi biaya peluang adalah nilai suatu produk baik barang ataupun jasa yang hilang dan paling memiliki nilai. Kondisi ini timbul apabila keputusan dalam memilih biaya peluang dikarenakan menetapkan satu hal yang kemudian mengharuskan kehilangan sesuatu yang lain.
  • Gregoru Mankiw
Pengertian biaya peluang adalah segala hal yang dikorbankan dalam rangka memperoleh suatu hal lainnya.
  • Robert B. Ekelund, Jr dan Robert D. Tollison
Penjelasan mengenai biaya peluang yaitu pemakaian sumberdaya ekonomi yang ditujukan untuk suatu hal dan dihitung sesuai dengan standard keuntungan namun tidak didapatkan karena tidak memilih pilihan tersebut yang kemudian dikomparasikan dengan sumberdaya ekonomi yang diperoleh sebagai ganti dikarenakan menetapkan pilihan lain.


C.     Ciri-Ciri Biaya Peluang

Biaya peluang (Opportunity Cost) memiliki ciri-ciri,  yang kuarang lebih terdiri dari tiga ciri-ciri, yaitu :

1.      Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan dan lain-lain
2.      Memiliki banyak kemungkinan penggunaan
3.      Pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu.

D.     Contoh Biaya Peluang

  1. Faqih mempunyai uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya Peluang.
.
  1. Dimas setelah lulus kuliah mendapatkan dua buah tawaran kerja, yaitu tawaran untuk bekerja sebagai staff akuntansi dari PT A dan tawaran sebagai Customer service di Bank ABC. Bila dimas memutuskan bekerja sebagai staff akuntansi di PT A, maka dimas kehilangan kesempatan bekerja sebagai customer service di Bank ABC. Berdasarkan ilustrasi ini maka biaya peluang yang ditanggung dimas adalah bekerja sebagai Customer Servis di Bank ABC, karena dimas kehilangan atau mengorbankan kesempatan bekerja sebagai CS di Bank ABC.
  2. Hasyrul berkeinginan membeli bakso dan mie ayam, namun uang yang dimiliki hasyrul hanya cukup untuk membeli salah satu dari yang diinginkan yaitu membeli bakso saja atau membeli mie ayam saja. Akhirnya hasyrul memutuskan untuk menggunakan uangnya untuk membeli Bakso sehingga hasyrul kehilangan kesempatan untuk membeli mie ayam. Berdasarkan ilustrasi tersebut maka biaya peluangnya adalah satu mangkuk mie ayam, karena hasyrul kehilangan kesempatan untuk membeli mie ayam.

E.      Cara Menghitung Biaya Peluang

Perhitungan biaya peluang pada dasarnya telah dijelaskan secara implisit pada contoh biaya peluang. Cara menghitung biaya peluang diperoleh apabila terdapat dua pilihan atau lebih. Sedangkan dari beberapa pilihan tersebut ada pilihan yang ditinggalkan atau dikorbankan.
Apabila terdapat 2 pilihan maka yang dihitung sebagai biaya peluang adalah kesempatan yang dkorbankan, namun apabila terdapat beberapa pilihan, maka biaya peluang dihitung dari kesempatan terbaik yang dikorbankan ataupun yang tidak dipilih. Sebagai lebih jelas terkait cara menghitung biaya peluang, maka dapat dipahani dari ilustrasi berikut ini :

1.      Tawaran Pekerjaan

Setelah memperoleh gelar sarjana dari fakultas ekonomi, Gunawan mendapatkan dua tawaran pekerjaan. Kesempatan kerja pertama yaitu menjadi karyawan di perusahaan swasta dengan gaji perbulan sebesar Rp 5.000.000. Kemudian tawaran berikutnya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di pemerintah daerah dengan pendapatan perbulan Rp 3.000.000.
Melalui beberapa pertimbangan maka Gunawan memilih untuk bekerja sebagai PNS di daerahnya karena ingin mengabdi kepada negara. Keputusan Gunawan dalam memilih untuk bekerja sebagai PNS sudah pasti akan menghilangkan kesempatan kerjanya sebagai karyawan di perusahaan swasta dengan gaji Rp 5.000.000 per bulan.
Menurut ilustrasi diatas maka biaya peluang yang ditanggung oleh Gunawan adalah Rp 5.000.000 per bulan dikarenakan telah mengorbankan peluang kerja sebagai karyawan di peruashaan swasta.

2.      Pembelian Barang

Rahmi memiliki uang sebesar Rp 80.000. Pada saat ini ingin membeli ballpoint untuk dirinya dan hadiah gamis untuk adiknya Aisyah. Harga satu psc gamis Rp 25.000 sedangkan  harga satu ballpoint Rp 3.000.
KOMBINASI
JUMLAH GAMIS
JUMLAH PULPEN          
UANG DIBAYAR
SISA UANG

Rp. 25.000
Rp. 3.000


A
3
1
Rp. 78.000
Rp. 2.000
B
2
10
Rp. 80.000
Rp. 0
C
2
5
Rp. 65.000
Rp. 15.000
D
1
5
Rp. 40.000
Rp. 40.000
Dari dua kebutuhan tersebut dapat diperoleh kombinasi sebagai berikut :









Menurut kombinasi yang diatas, Rahmi pada awalnya memilih kombinasi C yaitu membeli 2 pcs gamis dan 5 ballpoint. Namun dia berubah pikiran untuk membelikan tambahan 1 pcs gamis untuk adiknya. Perubahan tersebut menjadi kombinasi A yaitu 3 pcs gamis dan 1 ballpoint.
Berdasarkan hal tersebut untuk memperoleh 1 pcs gamis (yang pada awalnya ingin membeli 2 pcs gamis dan kemudian memutuskan membeli 3 pcs gamis), Rahmi harus mengorbankan 4 ballpoint. Maka cara menghitung biaya peluang dalam memperoleh 1 pcs gamis adalah dengan harga 4 ballpoint (Rp 3.000 x 4 ballpoint = Rp 12.000).
F.      Kesimpulan
Menurut penjelasan mengenai pengertian biaya peluang hingga cara menghitung biaya peluang maka dapat ditarik kesimpulan. Terjadinya biaya peluang dikarenakan adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kebutuhan manusia tersebut melahirkan berbagai pilihan yang kemdian mengharuskan untuk memilih dan mengorbankan pilihan-pilihan tersebut.










Harga Kesimbangan



A.     Pendahaluan

Sebagaimana yang telah menjadi fakta dan realiata yang sering kali kita temukan di berbagai tempat perniagaan adalah, kecenderungan pembeli adalah menginginkan kualitas yang bagus dengan harga yang murah, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan keuntungan yang besar, maka hal ini adalah dua keinginan yang saling berkontradiksi, yang akan mengakibatkan tidak adanya transaksi antara penjual dan pembeli jika tidak adanya kesepakatan harga antara keduanya.

Kesepakatan harga pasar akan terlahir dari proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Hasil tawar menawar antara penjual dan pembeli dinamkan juga dengan harga pasar, yang biasanya dalam ilmu ekonomi disebut juga dengan istilah harga keseimbangan (Equilibrium price)
A.     Definisi Harga Keseimbangan

Menurut pakar ilmu ekonomi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, dengan kata lain adalah harga yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.

Maka dari devinisi di atas telah jelas,  bahwa hasil dari tawar menawar antar penjual dan pembeli adalah harga keseimbangan, mengapa demikian dinamakan dengan harga keseimbangan, karena harga yang ditawarkan oleh pembeli seimbang dengan harga yang diinginkan oleh sang penjual.

B.     Hukum-Hukum

·         Hukum permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan bertambah jikalau harga turun.

·         Hukum penawaran

Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderumg jikalau harga naik.

Maka kedua hukum inilah yang sangat mempengaruhi interaksi permintaan atau penawaran di kalangan masyarakat, sebagaimana yang sering terjadi langsung di lapangannya.

Pada pasar persaingan sempurna, pembentukan harga sepenuhnya tergantung pada kekuatan antara permintaan dengan penawaran. Permintaan dan penawaran dapat mempengaruhi pembentukan harga suatu barang. Setiap berubahan harga barang dapat mengubah permintaan dan penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli dimana kuantitas yang ditawarkan dan diminta sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi salah satu patokan pembeli dan penjual dalam menentukkan harga suatu barang.
C.     Cara menghitung harga keseimbangan
Cara menghitung harga keseimbangan dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis, tapi pada kesempatam kali ini kami hanya menggunakan cara yang menggunakan tabel.
1.      Menggunakan tabel
Untuk menghitung harga keseimbangan, kita harus menyusun tabel yang berisi P (harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang ditawarkan). Melalui tabel tersebut, kita dapat melihat pada harga Qd sama dengan Qs, maka itulah harga keseimbangan yang akan kita cari.
Berikut ini disajikan sebuah tabel yang telah disusun dari data-data yang ada :
P (Harga)
Dalam rupiah
Qd (Jumlah yang diminta)
Dalam unit
Qs (Jumlah yang ditawarkan)
Dalam unit
1.000
75
30
2.000
70
40
3.000
70
50
4.000
60
60
5.000
55
70

Dari tabel diatas dilihat bahwa pada harga Rp 4.000 jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti harga keseimbangan terjadi pada saat harga sebesar Rp 4.000 dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 biji.
D.     Pengaruh pemerintah atas harga keseimbangan
Apabila ditanya apakah ada pengaruh campur tangan pemerintah atas harga keseimbangan, maka jawabanya ada, yaitu:
Ø  Menetapkan harga dasar
Ø  Menetapkan harga tertinggi
Ø  Menetapkan pajak
Ø  Memberikan subsidi
E.     Golongan pembeli dan penjual
       Di dalam pasar, terdapat golongan pembeli dan penjual. Adapun pembeli terbagi atas tiga golongan sebagai berikut:

a. Pembeli marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar
b. Pembeli supermarginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar
c. Pembeli submarginal atau pembeli yang tidak mampu untuk membayar harga pembelian itu.

    Sementara itu golongan penjual/produsen, terdiri atas tiga golongan berikut ini:

a. Penjual marginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok sama dengan harga pasar,
b. Penjual supermarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di bawah harga pasar,
c. Penjual submarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di atas harga pasar.

F.      Kesimpulan
    Setelah memaparkan penjelasan dan pendapat tentang harga keseimbangan, maka kami menyimpulkan bahwasanya teori harga keseimbangan ini sanga efektif untuk para masyarakat walaupun tanpa menggunakan teori ini pun, sebenarnya teori ini pun sudah berjalan secara alami karena ada hal yang dirasa ketidak cocokan antara penjual dan pembeli akan harga yang diinginkan oleh keduanya.
Eksistensi teori ini dapat membuktikan bahwa ilmu sosiologi adalah ilmu yang empris, yang mana menghasilkan teori-teori ini dengan memandang kepada fakta dan realita, bukan ilmu imajinasi saja yang hanya bersarang di fikiran.