A.
Pendahaluan
Sebagaimana
yang telah menjadi fakta dan realiata yang sering kali kita temukan di berbagai
tempat perniagaan adalah, kecenderungan pembeli adalah menginginkan kualitas
yang bagus dengan harga yang murah, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan
untuk menghasilkan keuntungan yang besar, maka hal ini adalah dua keinginan
yang saling berkontradiksi, yang akan mengakibatkan tidak adanya transaksi
antara penjual dan pembeli jika tidak adanya kesepakatan harga antara keduanya.
Kesepakatan
harga pasar akan terlahir dari proses tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Hasil tawar menawar antara penjual dan pembeli dinamkan juga dengan harga
pasar, yang biasanya dalam ilmu ekonomi disebut juga dengan istilah harga
keseimbangan (Equilibrium price)
A.
Definisi Harga Keseimbangan
Menurut pakar
ilmu ekonomi, harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik
pertemuan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, dengan kata lain
adalah harga yang telah disepakati antara penjual dan pembeli.
Maka dari
devinisi di atas telah jelas, bahwa
hasil dari tawar menawar antar penjual dan pembeli adalah harga keseimbangan,
mengapa demikian dinamakan dengan harga keseimbangan, karena harga yang
ditawarkan oleh pembeli seimbang dengan harga yang diinginkan oleh sang
penjual.
B.
Hukum-Hukum
·
Hukum permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan
bertambah jikalau harga turun.
·
Hukum penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderumg jikalau harga
naik.
Maka kedua hukum inilah yang sangat mempengaruhi interaksi
permintaan atau penawaran di kalangan masyarakat, sebagaimana yang sering
terjadi langsung di lapangannya.
Pada pasar persaingan sempurna, pembentukan harga sepenuhnya
tergantung pada kekuatan antara permintaan dengan penawaran. Permintaan dan
penawaran dapat mempengaruhi pembentukan harga suatu barang. Setiap berubahan
harga barang dapat mengubah permintaan dan penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara penjual dan pembeli dimana
kuantitas yang ditawarkan dan diminta sama besarnya. Jika keseimbangan ini
telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
salah satu patokan pembeli dan penjual dalam menentukkan harga suatu barang.
C.
Cara menghitung harga keseimbangan
Cara menghitung harga keseimbangan dilakukan
dengan tiga cara, yaitu dengan menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan
matematis, tapi pada kesempatam kali ini kami hanya menggunakan cara yang
menggunakan tabel.
1.
Menggunakan tabel
Untuk menghitung harga keseimbangan, kita harus menyusun tabel
yang berisi P (harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang
ditawarkan). Melalui tabel tersebut, kita dapat melihat pada harga Qd sama
dengan Qs, maka itulah harga keseimbangan yang akan kita cari.
Berikut ini disajikan sebuah tabel yang telah disusun dari
data-data yang ada :
P (Harga)
Dalam rupiah
|
Qd (Jumlah yang diminta)
Dalam unit
|
Qs (Jumlah yang ditawarkan)
Dalam unit
|
1.000
|
75
|
30
|
2.000
|
70
|
40
|
3.000
|
70
|
50
|
4.000
|
60
|
60
|
5.000
|
55
|
70
|
Dari tabel diatas dilihat bahwa pada harga Rp 4.000 jumlah
yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti harga keseimbangan
terjadi pada saat harga sebesar Rp 4.000 dan jumlah
keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 biji.
D.
Pengaruh pemerintah atas harga keseimbangan
Apabila ditanya apakah ada pengaruh campur tangan
pemerintah atas harga keseimbangan, maka jawabanya ada, yaitu:
Ø
Menetapkan harga dasar
Ø
Menetapkan harga tertinggi
Ø
Menetapkan pajak
Ø
Memberikan subsidi
E.
Golongan pembeli dan penjual
Di dalam pasar, terdapat golongan
pembeli dan penjual. Adapun pembeli terbagi atas tiga golongan sebagai berikut:
a. Pembeli marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar
b. Pembeli supermarginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar
c. Pembeli submarginal atau pembeli yang tidak mampu untuk membayar harga pembelian itu.
Sementara itu golongan penjual/produsen, terdiri atas tiga golongan berikut ini:
a. Penjual marginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok sama dengan harga pasar,
b. Penjual supermarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di bawah harga pasar,
c. Penjual submarginal, adalah produsen yang berani menjual dengan harga pokok di atas harga pasar.
F. Kesimpulan
Setelah
memaparkan penjelasan dan pendapat tentang harga keseimbangan, maka kami
menyimpulkan bahwasanya teori harga keseimbangan ini sanga efektif untuk para
masyarakat walaupun tanpa menggunakan teori ini pun, sebenarnya teori ini pun
sudah berjalan secara alami karena ada hal yang dirasa ketidak cocokan antara
penjual dan pembeli akan harga yang diinginkan oleh keduanya.
Eksistensi teori ini dapat membuktikan bahwa ilmu
sosiologi adalah ilmu yang empris, yang mana menghasilkan teori-teori ini
dengan memandang kepada fakta dan realita, bukan ilmu imajinasi saja yang hanya
bersarang di fikiran.
0 komentar:
Posting Komentar